Manfaathutan antara lainnya adalah sebagai penampung karbon dioksida, penghasil oksigen, habitat flora dan fauna, melestarikan tanah, dan menjaga keseimbangan ekosistem. Hutan mempunyai jenis yang beraneka ragam. Tapi kali ini kita akan membahas mengenai hutan mangrove. Mulai dari pengertian, manfaat, ciri-cirinya, dan persebarannya di Indonesia.
Hutan mangroveHutan mangrove tersebar di pesisir pulau sumatra, beberapa bagian ada di pantai utara Pulau Jawa,Sepanjang pesisir pulau Kalimantan,Pesisir pulau Sulawesi , pesisir sebelah selatan papua dan pulau kecil disekitarnyaTerumbu karangTerumbu karang tersebar di banyak laut Indonesia seperti Laut di pulau Papua, kalimantan,Sumatra, Sulawesi, Kalimantan dan berbagai pulau kecil di sekitarnyaSemoga bermanfaat Di pesisir sebelah barat pulau sumatra ,di pantai utara pulau jawa , sepanjang pesisir pulau kalimamtan , pesisir pulau sulawesi ,pesisir sebelah selatan papua ,dan beberapa pulau kecil lainnya

Hutanmangrove ada kemiripan dengan hutan yang lainnya, yakni di bgaian hutan yang berhadapan langsung dengan muara sungai. Melihat kenyataan keadaan di hutan mangrove ini, terlebih berkaitan dengan terpaan ombak, maka sudah bisa dipastikan bahwa tanaman yang berada di luar dan berada di dalam berbeda.

Carilah informasi tentang persebaran hutan mangrove dan terumbu karang di Indonesia! Jelaskan alasan mengapa hutan mangrove hanya terdapat di wilayah tersebut saja! Pembahasan tugas aktivitas kelompok pelajaran IPS Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VII 7 di buku paket halaman 38. Aktivitas Kelompok IPS Kelas 7 Halaman 38 1. Carilah informasi tentang persebaran hutan mangrove dan terumbu karang di Indonesia! Jawaban Persebaran hutan mangrove di Indonesia ada di sebelah barat Pulau Sumatera dengan luas sekitar 417 ribu hektar. Lalu di pantai utara Pulau Jawa dengan luas 34,4 ribu hektar, di sepanjang pesisir Pulau Kalimantan dengan luas sekitar 165 ribu hektar. Di pesisir Pulau Sulawesi dengan luas 53 hektar, di pesisir sebelah selatan Papua dengan luas sekitar 3,7 hektar, dan di Bali serta Nusa Tenggara dengan luas 3,7 hektar. Untuk persebaran terumbu karang di Indonesia adalah di Pulau Sulawesi dengan luas sekitar hektar. Pulau Sumatera dengan luas sekitar 478,587 hektar. Maluku dengan luas sekitar 439,110 hektar, Nusa Tenggara dengan luas sekitar 272,123 hektar, Papua dengan luas sekitar 269,402 hektar. Pulau Kalimantan dengan luas sekitar 119,304 hektar, Jawa dengan luas sekitar 67,869 hektar, dan Bali dengan luas sekitar 8,837 hektar. 2. Jelaskan alasan mengapa hutan mangrove hanya terdapat di wilayah tersebut saja! Jawaban buka DISINI. 3. Jelaskan fungsi hutan mangrove dan terumbu karang, sehingga wajib dijaga kelestariannya! Jawaban buka DISINI. Baca Juga Aktivitas Indivu IPS Kelas 7 Halaman 41 Aktivitas Kelompok IPS Kelas 7 Halaman 45 Aktivitas Individu Ips Kelas 7 Halaman 49 Aktivitas Individu Ips Kelas 7 Halaman 50 Demikian pembahasan tugas Aktivitas Individu IPS Kelas 7 Halaman 38, materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial tentang Carilah Informasi Tentang Persebaran Hutan Mangrove dan Terumbu Karang Di Indonesia. Semoga bermanfaat dan berguna bagi kalian. Kerjakan juga pembahasan tugas lain pada materi selanjutnya. Terimakasih, selamat belajar!

hutanmangrove, berada di pantai barat Sumatera dan utara Jawa, pesisir kalimantan, sulawesi, dan papua. dengan jumlah hutan mencapai 3,7 juta hektar terumbu karang, berada diwilayah perairan Indonesia, luas terumbu karang mencapai 284,3 ribu km2 atau 18% luas terumbu karang didunia.

Hallo kak Nanda saya bantu jawab yah... Wilayah Indonesia adalah salah negara yang kaya berbagai jenis hutan mulai dari hutan hujan tropis, hutan musim, hutan mangrove, terumbu karang, dll. Karena wilayah Indonesia yang berada di daerah tropis dan memiliki bentuk wilayah kepulauan dan maritim menjadikan wilayah Indonesia sangat kaya akan potensi mangrove, dan terumbu karang. Hutan mangrove dan terumbu karang di Indonesia memiliki berbagai fungsi mulai dari fungsi ekologis, fungsi wisata dll. Persebaran hutan mangrove di Indonesia dimulai dari pantai timur Sulawesi, Pantai Utara Jawa, dan Kalimantan dan Papua. Persebaran terumbu karang di Indonesia di mulai dari wilayah Bunaken Sulawesi Utara,Raja Ampat Papua Barat, Derawan Kalimantan Timur, Karimun Jawa Jawa Tengah, Nusa Penida Bali, dan Wakatobi Sulawesi Tenggara. Persebaranhutan mangrove di Indonesia dimulai dari pantai timur Sulawesi, Pantai Utara Jawa, dan Kalimantan dan Papua. Persebaran terumbu karang di Indonesia di mulai dari wilayah Bunaken (Sulawesi Utara),Raja Ampat (Papua Barat), Derawan (Kalimantan Timur), Karimun Jawa (Jawa Tengah), Nusa Penida (Bali), dan Wakatobi (Sulawesi Tenggara). Hutan Mangrove – Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki garis pantai sepanjang km, terpanjang ke-2 di dunia setelah Kanada. Garis pantai ini berupa hutan bakau yang sebagian besar tumbuh tepian pantai atau rawa. Mangrove di Indonesia umumnya tumbuh berjajar rapi mengikuti tepi pantai yang ada. Pengertian Hutan BakauLuas dan SebaranLingkungan Hutan MangroveJenis BakauBentuk AdaptasiPerkembangan Hutan MangrovePeran Hutan BakauFlora Hutan MangroveSuksesi Hutan BakauKondisi Hutan Mangrove Indonesia Terdapat berbagai definisi mengenai hutan bakau, menurut Steenis 1978 hutan bakau adalah vegetasi hutan yang tumbuh diantara garis pasang surut. Sedangkan menurut Nybakken 1988, hutan bakau adalah istilah umum untuk menggambarkan suatu komunitas pantai tropik yang terdiri dari spesies pohon yang khas atau semak-semak yang memiliki kemampuan tumbuh di perairan asin. Pendapat lain mengenai pengertian hutan bakau juga datang dari Soerianegara 1990, yaitu hutan yang tumbuh di daerah pantai, umumnya terdapat di daerah teluk dan muara sungai dengan ciri-ciri sebagai berikut tidak terpengaruh iklimdipengaruhi pasang surut air lauttanah tergenang air lauttanah rendah pantaihutan tidak memiliki struktur tajukjenis pohon terdiri dari api-api Avicenia sp., pedada Sonneratia sp., bakau Rhizophora sp., lacang Bruguiera sp., nyirih Xylocarpus sp., nipah Nypa sp. Dari beberapa pengertian hutan mangrove diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hutan bakau adalah hutan yang tumbuh pada daerah rawa-rawa berair payau yang letaknya berada di garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang surut air laut, serta juga terdapat di daerah pantai sekitar muara sungai. Luas dan Sebaran Bakau tersebar di sekitar wilayah khatulistiwa dengan iklim tropis dan sebagian iklim subtropis. Luas bakau di Indonesia sekitar 2,5 juta hingga 4,5 juta hektar dan merupakan hutan mangrove terluas di dunia. Negara lain yang juga memiliki hutan bakau luas, yaitu Brazil 1,3 juta hektar, Nigeria 1,1 juta hektar dan Australia 0,97 hektar. Dengan perbandingan tersebut, hutan bakau di Indonesia memiliki bagian 25% dari total luas hutan mangrove di dunia. Pixabay Dangkalan Sunda merupakan wilayah yang memiliki hutan bakau terluas di Indonesia. Sebab, wilayah ini merupakan perairan yang tenang dan menjadi lokasi muara sungai-sungai besar, antara lain pantai utara Jawa, pantai timur Sumatera, dan pantai barat serta selatan Kalimantan. Namun, saat ini kondisinya terancam dan kritis akibat kebutuhan lahan penduduk. Wilayah Indonesia bagian timur juga memiliki hutan bakau, tepatnya di tepi Dangkalan Sahul, yaitu pantai barat daya Papua, terutama di sekitar wilayah Teluk Bintuni. Papua memiliki laus hutan mangrove mencapai 1,3 juta hektar dan merupakan sepertiga dari luas bakau di Indonesia. Lingkungan Hutan Mangrove Tumbuhan yang tumbuh di hutan bakau memiliki jenis yang berbeda-beda karena reaksi terhadap lingkungan fisik sekitar. Hal ini mengakibatkan munculnya zona-zona vegetasi tertentu. Faktor lingkungan fisik tersebut antara lain Jenis Tanah Hutan bakau yang berada di wilayah pesisir merupakan lokasi pengendapan dan berupa substrat yang bisa sangat berbeda. Contoh umum adalah hutan bakau yang tumbuh diatas lumpur tanah liat yang bercampur bahan organik. Namun, terdapat pula karena jumlah bahan organik yang terlalu banyak maka hutan bakau tumbuh diatas tanah gambut. Substrat lainnya yaitu lumpur dengan kandungan pasir tinggi, bahkan pecahan karang yang lebih dominan. Biasanya jenis tanah ini terdapat di sekitar pantai yang dekat dengan terumbu karang. Terpaan Gelombang / Ombak Hutan mangrove merupakan perisai alam untuk menahan gelombang laut. Bagian hutan bakau yang langsung berhadapan dengan laut terbuka merupakan bagian hutan yang selalu mengalami terpaan ombak keras dan arus yang kuat. Sedangkan pada bagian sisi lainnya merupakan bagian hutan yang memiliki perairan dangkal yang lebih tenang. Hal tersebut mirip dengan bagian hutan yang berhadapan dengan aliran air sungai atau tepi sungai. Namun terdapat perbedaan, seperti salinitas bagian ini tidak terlalu tinggi, terutama bagian yang jauh dari muara. Pasang Surut Lingkungan hutan bakau pada umumnya selalu tergenang air. Namun, terkadang genangan air tidak selalu terjadi dan dipengaruhi faktor pasang surut air laut. Kondisi ini secara alami akan terbentuk zonasi vegetasi mangrove yang berlapis-lapis yang dimulai dari bagian luar yang terkena gelombang laut hingga ke dalam yang relatif kering. Jenis Bakau Pada bagian luar hutan mangrove yang terkena ombak langsung, biasanya ditumbuhi jenis bakau Rhizophora spp. Sedangkan pada tanah lumpur ditumbuhi Rhizophora apiculata dan R. mucronata. Kemudian, pada bagian hutan bakau yang lebih tenang airnya atau disebut zona pionir ditumbuhi bakau api-api hitam Avicennia alba. Pada bagian lebih dalam dan masih tergenang pasang tinggi, umumnya ditumbuhi campuran bakau R. mucronata seperti jenis kendeka Bruguiera spp., kaboa Aegiceras corniculata dan lain-lain. Sedangkan jenis bakau di tepi sungai yang memiliki air lebih tawar maka dapat ditemukan jenis mangrove nipah Nypa fruticans, pidada Sonneratia caseolaris dan bintaro Cerbera spp. Wilayah hutan bakau yang lebih kering ditumbuhi bakau jenis nirih Xylocarpus spp., teruntum Lumnitzera racemosa, dungun kecil Heritiera littoralis dan kayu buta-buta Excoecaria agallocha. Bentuk Adaptasi Hutan bakau memiliki habitat yang ekstrim sehingga tumbuhan yang hidup di daerah ini harus memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi. Secara fisik, vegetasi hutan mangrove menumbuhkan organ khas untuk bertahan hidup, seperti bentuk akar dan kelenjar garam pada daun tanaman. Selain itu, juga terdapat adaptasi fisiologis dalam bentuk lain. Pixabay Jenis pohon bakau Rhizophora spp. yang tumbuh di zona terluar beradaptasi dengan membentuk akar tunjang stilt root untuk bertahan dari gelombang laut yang keras. Jenis bakau api-api Avicennia spp. dan pidada Sonneratia spp. menumbuhkan akar napas pneumatophore untuk mengambil oksigen dari udara Pohon bakau kendeka Bruguiera spp. memiliki akar lutut knee root, serta bakau nirih Xylocarpus spp. memiliki bentuk akar papan yang panjang dan berkelok-kelok untuk menunjang pertumbuhan diatas lumpur dan memperoleh udara. Selain itu, hampir seluruh jenis mangrove memiliki lentisel berupa lubang pori pada pepagan untuk bernapas. Bentuk adaptasi terhadap salinitas yang tinggi, bakau api-api mengeluarkan kelebihan garam melalui kelenjar yang berada dibawah daun. Sedangkan bakau jenis yang lain, seperti Rhizophora mangle memiliki sistem perakaran yang hampir tak tertembus air garam. Air yang diserap oleh akarnya memiliki kadar 90%-97% terbebas dari kandungan garam laut atau mendekati tawar. Garam yang terkandung dalam tumbuhan bakau akan terkumpul di daun tua dan akan terbuang ketika daun gugur. Untuk mengurangi evaporasi akibat terik matahari yang menyebabkan penguapan, beberapa jenis tumbuhan mangrove mempunyai kemampuan untuk mengatur bukaan mulut daun atau stomata. Kemampuan tersebut bertujuan agar kandungan air yang dimiliki pohon bakau tetap terjaga. Perkembangan Hutan Mangrove Hutan bakau yang tumbuh di area lumpur tentu hampir tidak memungkinkan untuk berkembang biak dengan cara berkecambah melalui biji-bijian. Selain itu, kondisi kimiawi seperti kandungan garam yang tinggi dan kondisi pasang surut juga akan membuat biji bakau sulit bertahan. Sebagian besar flora hutan bakau menghasilkan biji atau buah yang dapat mengapung sehingga dapat terseber bersama arus air. Terdapat pula jenis mangrove yang memiliki sifat vivipar, yaitu biji atau benih telah berkecambah sebelum gugur dari pohon. Pada perkecambahan buah bakau Rhizophora, tengar Ceriops atau kendeka Bruguiera, buah jenis ini telah berkecambah dan memiliki akar panjang serupa tombak ketika masih bergantung pada tangkai pohon. Ketika buah rontok dan jatuh maka dapat langsung menancap di lumpur atau terbawa air pasang kemudian tersangkut dan tumbuh di tempat lain. Pada bakau jenis nipah Nypa fruticans, pada buahnya telah muncul pucuk saat masih melekat di tandannya. Sedangkan buah bakau api-api, kaboa Aegiceras, jeruju Acanthus dan lainnya telah berkecambah di pohon, meski dari luar tidak terlihat. Kemampuan ini disebut dengan istilah propagul, yaitu anak semai. Peran Hutan Bakau Keberadaan hutan bakau memiliki fungsi dan mandaat penting bagi ekosistem hutan, air dan alam sekitarnya. Peranan hutan mangrove dapat dilihat dari segi fisik, biologi, serta ekonomi sebagai berikut Fungsi dan manfaat bakau secara fisikPenahan abrasi pantaiPenahan intrusi, yaitu meresapnya air laut ke daratanPenahan badai dan angin yang mengandung garamPenahan gelombang atau ombakMenurunkan kadar karbondioksida dan polusi udaraPenambat bahan pencemar perairan pantaiFungsi dan manfaat bakau secara biologiHabitat biota lautSumber makanan bagi spesies hutan mangroveHabitat satwa seperti kera, buaya, ular dan burungFungsi dan manfaat bakau secara ekonomiLokasi pariwisata hutan mangroveSumber kayuSumber makanan ikan, udang, kepiting dan biota laut lainSumber tanaman obat seperti daun Bruguiera sexangula sebagai obat penghambat tumorSumber mata pencaharian masyarakat, contohnya nelayan dan petani tambak Selain itu, hutan bakau juga menjadi habitat hewan-hewan yang dapat ditangkap dan memiliki nilai ekonomis, seperti biawak air Varanus salvator, kepiting bakau Scylla serrata, udang lumpur Thalassina anomala, siput bakau Telescopium telescopium, serta berbagai jenis ikan belodok. Flora Hutan Mangrove Hutan bakau memiliki aneka macam tumbuhan. Namun hanya sekitar 54 spesies dari 20 genera, anggota dari 16 suku yang dianggap sebagai mangrove sejati. Dari jenis-jenis itu, sekitar 39 jenis ditemukan di Indonesia. Pixabay Jumlah tersebut menjadi Indonesia memiliki hutan bakau terkaya di wilayah Samudera Hindia dan Pasifik. Jumlah keseluruhan yang telah diketahui adalah 202 spesies. Penyusun Utama SukuGenus, jumlah spesiesAcanthaceae / Avicenniaceae / VerbenaceaeAvicennia api-apiCombretaceaeLaguncularia, Lumnitzera teruntumArecaceaeNypa nipahRhizophoraceae Bruguiera kendeka, Ceriops tengar, Kandelia berus-berus, Rhizophora bakauSonneratiaceaeSonneratia pidada Penyusun Minor SukuGenus, jumlah spesiesAcanthaceaeAcanthus jeruju, BravaisiaBombacaceaeCamptostemonCyperaceaeFimbristylis mendongEuphorbiaceaeExcoecaria kayu buta-butaLythraceaePemphis cantigi lautMeliaceaeXylocarpus nirihMyrsinaceaeAegiceras kaboaMyrtaceaeOsborniaPellicieraceaePellicieraPlumbaginaceae AegialitisPteridaceaeAcrostichum paku lautRubiaceaeScyphiphoraSterculiaceaeHeritiera dungun Suksesi Hutan Bakau Suksesi hutan adalah kemampuan tumbuh dan berkembangnya suatu hutan, atau disebut juga forest succession atau sere. Salah satunya adalah suksesi kawasan bakau yang berada di lahan basah hydrosere. Suksesi bakau berawal dari terbentuknya paparan lumpur mudflat yang berfungsi sebagai substrat hutan bakau. Kemudian dilanjutkan substrat baru yang ditumbuhi oleh propagul-propagul vegetasi mangrove, sehingga mulai terbentuk vegetasi pionir hutan bakau. Adanya hutan bakau memiliki manfaat untuk menangkap lumpur. Tanah halus atau lumpur, pasir yang terbawa arus laut, serta segala macam sampah dan hancuran vegetasi, akan mengendap di perakaran vegetasi mangrove. Sehingga material yang tertangkap akan terakumulasi dan sebaran bakau semakin meluas. Jika bagian dalam hutan bakau mulai mengering dan tidak lagi cocok untuk pertumbuhan bakau pionir, maka terbentuklah zona yang baru di bagian belakang. Perubahan yang terjadi selama berpuluh-puluh hingga beratus-ratus tahun akan menjadikan zona pionir terus maju dan zona berikutnya muncul dibagian pedalaman yang mengering. Kondisi Hutan Mangrove Indonesia Indonesia memiliki luas hutan mangrove di dunia. Menurut data FAO pada tahun 2007, luas hutan bakau Indonesia adalah hektar atau 19% dari keseluruhan di dunia. Jumlah ini melebihi Australia sekitar 10% dan Brazil sekitar 7%. Pixabay Sedangkan menurut Arobaya dan Wanma, Indonesia memiliki 27% bagian hutan mangrove dunia atau sekitar 4,25 juta hektar. Data dari dalam negeri juga menyatakan kemiripan, yakni 4,3 juta hektar Kementrian Kehutanan, 2006. Namun, kerusakan hutan bakau di Indonensia dari tahun ke tahun semakin parah. Deforestasi kawasan bakau mencapai 42% dalam keadaan rusak berat, 29% keadaan rusak, hutan bakau dalam kondisi baik kurang dari 23% serta 6% yang kondisinya sangat baik. Kerusakan hutan mangrove lebih cepat dibanding jenis hutan lainnya. Pasalnya, banyak kawasan bakau dirubah fungsinya untuk pembangunan kota dan pusat pariwisata. Selain itu, penggunaan lahan bakau untuk persawahan, ladang dan tambak udang semakin memperparah keadaan ini. Persebaranhutan mangrove banyak terdapat di Pulau Sumatera. Sebagai pulau yang besar, keberadaan hutan mangrove di Sumatera tidak full yakni hanya di pesisir pantai bagian barat dan timur. Luas dari hutan mangrove yang ada di Pulau Sumatera sendiri mencapai 417.000 hektare. Beberapa titik di Pulau Jawa Zika Zakiya/National Geographic Indonesia Hamparan mangrove di objek wisata Pantai Song Indah, Desa Karangsong, Indramayu, Jawa Barat. – Berbicara tentang hutan mangrove, ia memiliki banyak manfaat. Mulai dari mencegah intrusi air laut, abrasi dan erosi, penyaring alami, serta menjadi tempat tinggal bagi beberapa jenis satwa. Diketahui bahwa ekosistem mangrove merupakan yang paling penting di kawasan pesisir. Sekitar 80% hasil hasil ikan tangkap di dunia bergantung pada hutan mangrove, baik secara langsung maupun tidak. Akarnya yang rapat dan lingkungan vegetasi di sekitarnya berperan penting untuk menyaring air dari kotoran dan polutan lainnya untuk menghasilkan air bersih. Dalam luasan yang setara dengan hutan tropis, hutan mangrove mampu menyimpan karbon 3-5 kali lebih banyak. Sebagai gambaran, hutan mangrove seluas satu hektar mampu menyerap ton karbon per hektar. Itu sebabnya, menyelamatkan hutan mangrove menjadi krusial dalam memerangi perubahan iklim. Baca Juga Lima Negara yang Mampu Bertahan dari Perubahan Iklim, Apa Rahasianya? Namun, sayangnya kondisi mangrove saat ini, tidak begitu baik. Di Indonesia sendiri, dalam kurun waktu tiga dekade terakhir, ada lebih dari 50% wilayah hutan mangrove yang hilang. Dan di Jakarta, hanya tersisa sekitar 300 hektar. Hal ini cukup menyedihkan karena Indonesia pernah dikenal sebagai negara dengan lahan mangrove terbesar di dunia—dengan luas 3,5 juta hektar atau sekitar 20% dari total lahan dunia. Direktur Mangrove Ecosystem Restoration Alliance MERA, M Imran Amin, mengatakan, penyebab kerusakan hutan mangrove di Indonesia sebagian besar berasal dari aktivitas manusia. Terutama akibat konversi lahan untuk budidaya perikanan dan pertambakan yang merugikan lingkungan. “Secara nasional, sebagian besar wilayah kita memang dikonversi sebagai tambak—baik untuk udang maupun bandeng. Bermula pada awal 2000-an, kemudian menjadi masif di mana-mana sehingga mengikis kawasan mangrove,” ungkapnya dalam acara MERA Media Expose, pada Kamis 23/5 lalu di Jakarta. Imran menambahkan, sekitar 80% hutan mangrove di Pulau Jawa sudah rusak. Dan meski di Jakarta terhitung ada sekitar 300 hektar kawasan mangrove, tapi sebenarnya hanya 99 hektar yang masih menunjukkan kehidupan’. Beberapa area bahkan dipenuhi eceng gondok dan sampah. Khusus Suaka Margasatwa Muara Angke SMMA, mangrove dan hutan lindungnya tidak hanya dimanfaatkan oleh masyarakat setempat, tetapi juga warga luar daerah. Para nelayan yang datang ke Jakarta untuk menangkap ikan, kerap memakirkan kapal-kapalnya di sungai dan muara kawasan Mangrove. Baca Juga Ke Mana Perginya Sampah Plastik dari Negara-negara Maju dan Industri? Untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi hutan mangrove di Indonesia, Yayasan Konservasi Alam Nusantara YKAN afiliasi dari The Nature Conservacy TNC, mengusung Mangrove Ecosystem Alliance atau Aliansi Restorasi Ekosistem Magrove MERA. Ini merupakan sebuah platform kemitraan yang bekerja sinergis untuk menyelamatkan dan melestarikan hutan mangrove. Program kerja MERA berlandaskan kajian ilmiah yang kuat sebagai acuan untuk membuat rencana desain restorasi hutan mangrove. PROMOTED CONTENT Video Pilihan Hutanmangrove mempunyai identitas raga yang unik di banding tumbuhan lain. Hutan mangrove memiliki tajuk yang rata serta rapat dan mempunyai tipe tumbuhan yang senantiasa berdaun. Kondisi area di mana hutan mangrove berkembang, memiliki faktor-faktor yang ekstrim semacam salinitas air tanah serta tanahnya tergenang air terus menerus. Kita mungkin sudah sering mendengar mengenai hutan mangrove, atau paling tidak kita sering mendengar nama hutan mangrove di telinga kita, terlebih kita tinggal di Indonesia baca letak astronomis dan geografis Indonesia . Hutan mangrove ini sama saja dengan jenis hutan yang lainnya. Alasan mengapa hutan ini dinamakan sebagai hutan mangrove adalah karena pepohonan yang hidup di hutan ini didominasi atau hampir semuanya adalah pepohonan mangrove atau pepohonan bakau, sehingga dinamakan sebagai hutan mangrove atau hutan bakau baca ciri-ciri hutan bakau ini merupakan hutan yang berada di lingkungan perairan payau. Hutan ini merupakan hutan yang sangat dipengaruhi okeh keberadaan pasang surut air laut baca manfaat pasang surut air laut. Ekosistem hutan ini juga khas. Ke khasan ekosistem hutan mangrove ini salah satunya karena adanya pelumpuran di wilayah hutan tersebut. Karena jenis tanah yang dimiliki oleh hutan ini cenderung berlumpur, maka bisa dibayangkan hanya sedikit jenis tumbuhan yang bisa hidup di daerah jenis hutan tentulah berbeda antara satu dengan yang lainnya. Jika suatu hutan tidak berbeda satu dengan yang lainnya, tentu tidak akan ada jenis- jenis hutan. Setiap hutan pasti mempunyai karakteristik atau ciri-cirinya masing- masing, begitu pula dengan hutan mangrove ini. Hutan mangrove mempunyai karakteristik atau ciri- ciri tertentu. Beberapa karakteristik atau ciri- ciri yang dimiliki oleh hutan mangrove ini antara lain adalah sebagai berikutDidominasi oleh tumbuhan mangrove atau tumbuhan bakau, yakni tumbuhan yang mempunyai akar mencuat ke permukaanTumbuh di kawasan perairan payau, yakni perairan yang terdiri atas campuran air tawar dan air asinSangat dipengaruhi oleh pasang surut air lautKeberadaannya terutama di daerah yang mengalami pelumpuran dan juga terjadi akumulasi bahan organikItulah beberapa karakteristik atau ciri- ciri yang dimiliki oleh hutan mangrove ini. Ciri- ciri yang telah disebutkan di atas merupakan ciri khusus yang hanya dimiliki oleh hutan ini saja, sehingga hanya disebutkan beberapa saja. Untuk mengetahui lebih lengkap dan jelas mengenai hutan mengrove ini, baca di ciri- ciri hutan Hutan MangroveSeperti yang telah kita ketahui bersama bahwa di Bumi ini makhluk hidup akan bersosialisasi atau berinteraksi dengan lingkungan yang berada di sekitarnya, dan juga dengan komponen- komponen yang ada di dalamnya baik komponen biotik maupun abiotik. Proses interaksi antara keduanya ini disebut dengan ekosistem baca ekosistem darat dan ekosistem air. Ekosistem ini ada di setiap tempat di Bumi, dimana setiap tempat di Bumi atau disetiap habitat mempunyai ekosistemnya masing- masing. Termasuk juga dengan hutan mangrove ini adalah sebuah ekosistem hutan baca ekosistem hutan hujan tropis mangrove ini bisa dikatakan sebagai jenis ekosistem yang khas. Mengapa dikatakan khas? Hal ini karena ada sesuatu yang membedakan antara yang dimiliki oleh ekosistem hutan mangrove ini dan tidak dimiliki oleh ekosistem hutan yang lainnya. Beberapa ke khasan yang dimiliki oleh ekosistem hutan mangrove ini antara lain adalah adanya pelumpuran yeng mengakibatkan hal – hal sebagai berikutKurangnya abrasi tanahSalinitas tanah yang tinggiMengalami daur penggenangan oleh pasang surut air lautHanya sedikit jenis tumbuhan yang dapat hidupJenis tumbuhan yang dapat tumbuh bersifat khas karena telah melewati proses adaptasi dan juga evolusiItulah beberapa ke khasan yang dimiliki oleh ekosistem hutan bakau ini. Ekosistem hutan bakau ini merupakan ekosistem yang sangat unik. Ekosistem hutan mangrove ini sangat perlu dipelihara dan dilestarikan, Hal ini karena ekosistem hutan mangrove ini sangat bermanfaat dan mengandung fungsi yang di Hutan MangroveHutan mangrove merupakan jenis hutan yang tidak hanya ditumbuhi oleh satu macam tanaman saja, yakni tanaman mangrove. Namun, hutan mangrove juga ditumbuhi oleh jenis tumbuhan yang lainnya. Jenis tumbuhan yang mampu tumbuh di hutan mangrove ini berbeda- berbeda satu dengan yang lainnya, hal ini karena bereaksi terhadap variasi atau perubahan faktor lingkungan fisik tertentu, sehingga menimbulkan zona- zona vegetasi tertentu. Beberapa faktor lingkungan fisik yang dapat mempengaruhi jenis tanaman yang tumbuh antara lainJenis tanahFaktor lingkungan fisik yang pertama mempengaruhi jenis tanaman yang tumbuh adalah jenis tanah baca lapisan tanah. Sebagai tempat pengendapan, substrat yang ada di wilayah pesisir pantai baca manfaat pantai bisa sangat berbeda dengan daerah lainnya. Pada umumnya, hutan bakau ini berada di wilayah yang tanahnya berupa lumpur tanah liat dan bercampur dengan bahan- bahan organik. Namun ada beberapa wilayah yang memiliki bahan organik dengan porsi yang berlebihan, bahkan berupa lahan gambut baca ciri-ciri hutan rawa gambut. Selain itu juga ada substrat yang berupa lumpur mengandung pasir yang tinggi, bahkan dominan pecahan- pecahan karang. Hal seperti ini terjadi di pantai- pantai yang yang dekat dengan kawasan terumbu karang. Dengan kondisi substrat yang demikian, maka jenis tumbuhan yang dapat tumbuh di hutan mangrove ini harus bisa beradaptasi dengan keadaan substrat yang ombakSelain jenis tanah, faktor selanjutnya yang akan mempengaruhi jenis tanaman di hutan mangrove adalah terpaan ombak. Bagian luar dari hutan mangrove ini berhadapan langsung dengan laut lepas, hal ini tentu saja akan membuat bagian depan hutan ini selalu diterpa oleh ombak yang keras juga aliran air yang kuat. Sementara di bagian dalam hutan lebih tenang daripada bagian mangrove ada kemiripan dengan hutan yang lainnya, yakni di bgaian hutan yang berhadapan langsung dengan muara sungai. Melihat kenyataan keadaan di hutan mangrove ini, terlebih berkaitan dengan terpaan ombak, maka sudah bisa dipastikan bahwa tanaman yang berada di luar dan berada di dalam berbeda. Jenis tanaman yang berada di luar tentunya lebih kuat daripada yang ada di dalam karena harus berhadapan langsung dengan ombak dan aliran air yang keras. Jenis mangrove yang tumbuh di bagian luar dan sering digempur ombak adalah mangrove Rhizophora spp. Jenis mangrove yang ada di bagian dalam dimana air lebih teang adalah adalah jenis api- api hitam atau Avicennia oleh air Faktor fisik yang ketiga yang mempengaruhi jenis tumbuhan di hutan bakau adalah tentang genanagn air. Di hutan mangrove yang mana bagian luarnya selalu terkena terpaan ombak, maka akan mengalami genangan air yakni genangan air ombak maupun air pasang. Terkadang genangan ini akan merendam dalam waktu yang lama daripada di bagian lainnya. Sehingga dapat dipastikan bahwa di hutahn mangrove akan terbentuk variasi kondisi lingkungan, dimana bagian luar akan sangat basah, bagian tengan lembab, dan bagian dalam yang relatif lebih adanya perbedaan kondisi yang demikian ini maka akan tercipta zonasi vegetasi mangrove yang berlapis- lapis secara alami, dan jenis mangrove yang tumbuh pun berbeda- beda di setiap zona nya. Di bagian yang lebih dalam, dimana banyak terdapat air yang tergenang ditmbuhi R. mucronata dengan jenis kendeka atau Bruguiera spp, kaboa atau Aegiceras corniculata, dan lain dekat sungai baca manfaat sungai, dimana terdapat air tawar, hidup nipah atau Nypa fruticans, pipada atau Sonneratiacaseolaris, dan bintaro atau Cerbera spp. Sementara di bagian yang paling dalam, dimana keadaannya kering, tumbuh nirih atau Xylocarpus spp, teruntum atau Lumnitzera racemosa, dungun kecil atau Heritiera littoralis, dan kayu buta- buta atau Exoceria beberapa faktor yang mempengaruhi jenis flora yang tumbuh di hutan mangrove berdasarkan karakteristik wilayah atau zona nya masing- masing. Selanjutnya, flora yang ada di hutan mangrove ini mengalami bentuk adaptasinya sendiri- sendiri. Bagaimanakah bentuk adaptasi dari tanaman di hutan mangrove ini?Bentuk Adaptasi Hutan MangroveSemua makhluk hidup harus melakukan adaptasi demi bisa bertahan hidup di lingkungannya baca fungsi lingkungan hidup. Demikian halnya dengan pepohonan yang berada di hutan mangrove ini. Pepohonan mangrove harus melalukan adaptasi demi bertahan hidup melawan kerasnya lingkungan hidupnya, yakni yang berada di tepi pantai baca ekosistem pantai. Adaptasi tersebut dilakukan baik secara fisik maupun secara non fisik atau secara fisiologis. Beberapa bentuk adaptasi yang dilakukan oleh tumbuh- tumbuhan yang ada di hutan mangrove ini antara lain adalahMengembangkan akar tunjang – Pengembangan akar tunjang ini dilakukan oleh mangrove Rhizophora spp. Mangrove ini biasanya hidup di zona terluar dari lingkungan hutan mangrove. Pengembangan akar tunjang ini dilakukan untuk bisa bertahan hidup dari ganasnya gelombang laut yang akar napas – Penumbuhan akar napas ini dilakukan oleh mangrove jenis Avicennia spp dan Sonneratia spp. Akar napas tersebut muncul dari pekatnya lumpur baca banjir lumpur dan bertujuan untuk mengambil oksigen dari udara baca cara menjaga kelestarian udara.Penggunaan akar lutut – Untuk pohon kendeka atau Bruguiera spp, bentuk adaptasi yang dilakukan adalah akar lutut atau knee papan – Adaptasi dengan menggunakaan akar papan dilakukan oleh tumbuhan nirih atau Xylocarpus spp. Akar papan yang dimiliki oleh tumbuhan ini berbentuk panjang dan berkelok- kelok. Keduanya ini untuk menunjang tegaknya pohon di atas lumpur dan untuk mendapatkan udara untuk pori atau lentisel – Kebanyakan dari flora yang tumbuh di hutan mangrove ini memiliki lentisel atau lubang pori. Lubang ini digunakan untuk bernafas. Contohnya adalah di tanaman kelebihan garam – Mengeluarkan kelebihan garam adalah bentuk adaptasi fisiologis. Adaptasi ini dilakukan oleh Avicennia spp, untuk mengatasi salinitas yang tinggi. Avicennia spp mengeluarkan kelebihan garam melalui kelenjar di bawah sistem perakaran yang hampir tidak tertembus oleh air garam – Adaptasi ini dilakukan oleh Rhizophora spp, dimana air yang telah terserap telah hampir tawar. Kandungan garam sekitar 90% hingga 97% tidak mampu melewati saringan akar- akar ini. sementara untuk garam yang sudah terserap di tubung pohon akan diakumulasikan di daun tua dan akan terbuang saat daun tersebut Hutan MangroveSeperti yang kita ketahui bersama bahwasanya hutan merupakan sesuatu yang sangat penting di Bumi. Hutan sebagai paru-paru dunia memiliki fungsi yang sangat vital dalam berbagai hal. Misalnya sebagai penetralisir udara yang ada di Bumi dimana telah terkontaminasi dengan berbagai polusi di udara. Selain sebagai pembersih udara, hutan juga sangat berperan sebagai penangkal banjir dan juga tanah longsor. Selain itu hutan juga berperan sebagai penyeimbang ekosistem dan menyimpan cadangan air di akar- akar pohonnya, sehingga ketika musim kemarau tiba kita tidak akan kehabisan air tawar. Itulah fungsi dari hutan secara umum. Lalu, apakan hutan mangrove ini memiliki fungsi seperti dengan hutan- hutan pada umumnya? Tentu saja ya, hutan mangrove memiliki fungsinya sendiri. Beberapa fungsi atau manfaat yang dimiliki oleh hutan mangrove ini antara lain adalah1. Fungsi ekonomi. Dilihat dari segi ekonomisnya, hutan mangrove ini memiliki fungsi sebagai berikutMenghasilkan beberapa jenis kayu yang kualitasnya diakui baikMenghasilkan hasil- hasil non kayu. Hasil non kayu yang dihasilkan hutan ini dikenal sebagi Hasil Hutan Bukan Kayu HHBK. Hasil hutan bukan kayu ini biasanya serupa arang kayu, tanin, bahan pewarna, kosmetik, hewan, serta bahan pangan dan juga Fungsi ekologis. Dilihat dari segi ekologisnya, hutan mangrove ini memiliki fungsi sebagai berikutHutan mangrove memiliki fungsi sebagai pelindung pantai dari abrasi ombak- ombak laut yang bisa mengikis pinggir- pinggir pantaiMenjadi habitat berbagai jenis hewan. Hewan- hewan yang hidup di sekitar pantai antara lain biawak air, kepiting bakau, udang lumpur, siput bakau, dan berbagai jenis ikan belodokMenjadi tempat hidup atau habitat bagi banyak tumbuhan atau floraItulah beberapa fungsi yang dimiliki oleh hutan mangrove. Diantara fungsi- fungsi yang telah disebutkan, terdapat fungsi utama dari hutan mangrove. Fungsi utama dari hutan mangrove tersebut adalah melindungi garis pantai dari abrasi atau pengikisan, selain itu hutan mangrove juga meredam gelombang besar termasuk gelombang tsunami baca ciri-ciri terjadinya tsunami. Contoh pemfungsian hutan mangrove sebagai penghalau gelombang adalah di negara negara ini menerapkan green belt atau sabuk hijau yang berupa hutan mangrove sebagai upaya untuk mengurangi dampak ancaman tsunami. Semntara itu di Indonesia, terdapat sekitar 28 wilayah yang dikategorikan sebgai wilayah rawan terkena tsunami baca penyebab tsunami. Hal ini karena hutan bakau baca ciri-ciri hutan bakau di wilayah tersebut sudah banyak yang dialihfungsikan sebagai tambak, kebun kelapa sawit, dan lain Hutan MangroveHutan mangrove ini bukanlah hutan yang sulit untuk kita temui keberadaannya. Ada berbagai wilayah yang memiliki hutan mangrove. Hutan mangrove ini tersebar luas di bagian memiliki iklim cukup panas di dunia. Hutan mangrove ini terutama banyak di temui di daerah sekitar garis khatulistiwa tau ekuator, yakni daerah yang memiliki iklim tropis, dan sedikit di daerah yang memiliki iklim sub di Indonesia, adalah negara yang memiliki hutan mangrove terluas di dunia, yaitu antara 2,5 hingga 4,5 juta hektar. Luas sekian ini melebihi hutan mangrove yang ada di Brazil yakni 1,3 jukta hektar, Nigeria yakni 1,1 juta hektar, dan Australia yakni hektar. Luas hutan mangrove yang dimiliki Indonesia ini memenuhi 25% dari total semua hutan mangrove yang ada di dunia. Meskipun jumlahnya banyak, namun sebagian dari kondisi hutan mangrove tersebut kondisinya Indonesia sendiri, hutan mangrove yang paling luas terdapat di sekitar Dangkala Sunda yang relatif tenang. Tempat ini juga merupakan tembat bermuaranya berbagai sungai- sungai besar, yakni di pantai timur Sumatera dan pantai barat serta selatan Kalimantan. Selain itu hutan mangrove terdapat di pantai utara Pulau Jawa, namun di wilayah ini kondisi hutan mangrove yang ada telah lama terkikis oleh kebutuhan penduduknya terhadap lahan yang Melestarikan Hutan MangroveHutan mangrove adalah hutan yang mempunyai banyak sekali manfaat. Manfaat- manfaat dari hutan mangrove sendiri telah dipaparkan di atas. Oleh karena hutan mangrove ini mempunyai banyak sekali manfaat dan juga sifat penting, maka keberadaan hutan mangrove ini perlu dilestarikan. Sementara itu hutan mangrove yang ada di Indonesia sudah banyak mengalami kerusakan, maka dari itulah perlu dilakukan upaya- upaya untuk melestarikan kembali hutan mangrove yang telah rusak. Beberapa cara untuk melestarikan kembali hutan mangrove yang telah rusak antara lain adalah sebagai berikutPenanaman kembali hutan mangrovePerbaikan dan pelestarian hutan mangrove bisa dilakukan dengan melakukan peneneman kembali pohon- pohon mangrove. Penanaman ini jangan lupa untuk selalu melibatkan masyarakat sekitar. Mengapa harus melibatkan masyarakat? Hal selain akan meringankan proses penanaman kembali, juga akan menumbuhkan rasa kepemilikan dan kesadaran pada masyarakat sebagai pemilik wilayah, sehingga nantinya masyarakat akan turut serta melindungi hutan mangrove tersebut. Selain itu, masyarakat sekitar juga akan mendapatkan beberapa keuntungan seperti terbukanya peluang kerja, sehingga otomatis akan meningkatkan pendapatan kembali tata ruang wilayah pesisirSelain penanaman kembali, upaya pelestarian hutan mangrove juga dapat dilakukan dengan mengatur ulang wilayah pesisir, seperti pemukiman, vegetasi, dan lain sebagainya. Hal ini karena wilayah pesisir pantai dapat dijadikan kota ekologi sekaligus berpotensi sebagai objek wisata, sehingga hutan mangrove yang berada di sekitar wilayah tersebut akan dapat dikelola dengan kesadaran masyarakatKesadaran masyarakat juga merupakan hal yang harus ditumbuhkan demi terciptanya hutan mangrove yang lestari. Bagaimanapun juga, masyarakat sekitar adalah orang- orang yang paling dekat dengan hutan mangrove, sehingga apabila masyarakat yang berada di sekitarnya memiliki kesadaran yang tinggi, hal itu akan berpotensi menjadikan hutan mangrove tetap pengetahuan masyarakat dan penerapan kearifan lokal mengenai konservasiSeperti yang kita ketahui bersama bahwasannya hutan mangrove ini memiliki fungsi sebagai konservasi lahan pantai, sehingga keberadaan hutan mangrove ini sangatlah penting. Masyarakat perlu mengetahui dan juga menyadari tentang fungsi dari hutang mangrove ini dan juga memahami dengan jelas arti dari konservasi. Jika masyarakat memahami arti penting konservasi, maka hutan mangrove akan dapat diselamatkan dari tangan- tangan jahil masyarakat yang tidak bertanggung jawab dan ingin mengubahnya menjadi lahan- lahan yang bernilai komunikasi konservasi hutan mangroveSelain perlunya mmebangun kesadaran mengenai hutan mangrove, perlu juga diadakan tentang komunikasi atau penyuluhan mengenai konservasi hutan mangrove ini. Hal ini tentu saja sangat penting untuk menjaga kelestarian hutan mangrove. Selain bertujuan agar masyarakat memahami arti penting konservasi hutan mangrive, juga bertujuan menginformasikan kepada masyarakat bagaimana caranya untuk melakukan upaya pelestarian kepada hutan mangrove tersebut, sehingga pada akhirnya masyarakat dapat berduyun- duyun untuk melestarikan hutan mangrove secara bersama- sama dengan pemerintah atau pengelola wilayah sekitar hutan ekosistem wilayah pesisir secara terpadu dan berbasis masyarakatHal ini berarti dalam memperbaiki ekosistem wilayah pesisir pantai, masyarakt sangat penting utuk selalu dilibatkan. Hal ini karena masyarakat mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Selain itu kearifan loka juga perlu dikembangkan sejauh dapat mendukung program ini dengan beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki maupun melestarikan hutan mangrove. Upaya- upaya tersebut dapat dilakukan oleh pemerintang bersama- sama dengan masyarakat.

Persebaranhutan mangrove tidak sedikit ada di Pulau Sumatera. Sebagai pulau yang besar, eksistensi hutan mangrove di Sumatera tidak full yakni melulu di pesisir pantai unsur barat dan timur. Luas dari hutan mangrove yang terdapat di Pulau Sumatera sendiri menjangkau 417.000 hektare.

Sosiologi Info - Berikut pembahasan untuk soal Carilah Informasi Tentang Persebaran Hutan Manggrove dan Terumbu Karang di Indonesia !Inilah penjelasan soal dan Kunci Jawaban IPS Kelas 7 SMP, MTs Halaman 38 Aktivitas Kelompok, kurikulum dari buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS kelas 7 SMP edisi revisi 2016. Dengan penulis naskah oleh Iwan Setiawan, Dedi Suciati, dan A Mushlih. Diterbitkan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud, cetakan ke 3 edisi revisi 2016 sebelum adik adik membaca soal dan Kunci Jawaban IPS Kelas 7 Halaman 38 Aktivitas Kelompok. Yuk baca terus !Mari simak dulu mengenai materi materi pembelajaran yang ada pada buku IPS kelas 7 SMP kurikulum 2013 edisi revisi 2016 cetakan ke 3 dibawah Materi Belajar Adik adik perlu ketahui bahwa dalam materi pembelajaran di buku IPS ini terbagi atas empat bab pembahasan. Untuk BAB 1 Manusia, Tempat dan Lingkungan, selanjutnya BAB 2 Interaksi Sosial dan Lembaga Sosial. Kemudian untuk BAB III Aktivitas Manusia dalam Memenuhi Kebutuhan, serta di BAB IV Kehidupan Masyarakat Indonesia Pada Masa Praaksara, Hindu Buddha dan Islam. Adapun pembagian materi di BAB 1 meliputi bagian A. Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang, bagian B. Letak dan Luas Indonesia. Selanjutnya bagian C. Potensi Sumber Daya Alam dan Kemaritiman Indonesia. Kemudian, bagian D. Dinamika Kependudukan Indonesia, bagian E. Kondisi Alam Indonesia, serta bagian F. Perubahan Akibat Interaksi Antarruang. Materi di BAB 2 terdiri atas bagian A. Interaksi Sosial, bagian B. Pengaruh Interaksi Sosial terhadap Pembentukan Lembaga Sosial, dan bagian C. Lembaga Sosial. Selanjutnya, pada BAB III terdiri atas bagian A. Kelangkaan dan Kebutuhan Manusia, bagian B. Kegiatan Ekonomi, bagian C. Permintaan, Penawaran, Pasar dan D. Peran Iptek dalam Kegiatan Ekonomi, bagian E. Peran Kewirausahaan dalam Membangun Ekonomi bagian F. Hubungan Antara kelangkaan dengan permintaan permintaan untuk kesejahteraan dan persatuan bangsa Indonesia. Kemudian materi terakhir di BAB IV terbagi atas bagian A. Kehidupan manusia pada masa B. Kehidupan masyarakat pada masa Hindu Buddha, dan bagian C. Kehidupan masyarakat pada masa adik pada kesempatan kali ini kita hanya akan membahas materi soal di BAB 1 Manusia, Tempat dan tujuan pembelajaran di dalam BAB I ini meliputi Menjlaskan pengertian konsep ruang, menjelaskan pengertian interaksi contoh interaksi keruangan antarwilayah di Indonesia, menyebutkan contoh interaksi keruangan yang terjadi di kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi antarruang, menunjukkan unsur unsur atau komponen letak Indonesia secara astronomis dan geografis Indonesia, menjelaskan implikasi Indonesia terhadap aspek ekonomi, sosial dan budaya. Menjelaskan implikasi letak Indonesia secara geologis, menjelaskan potensi sumber daya alam di Indonesia, menjelaskan kondisi kependudukan di kondisi alam Indonesia, menjelaskan keragaman flora dan fauna di Indonesia, menjelaskan bentuk bentuk perubahan akibat interaksi beberapa materi materi pembelajaran yang akan adik adik pelajaran di buku IPS kelas 7 edisi revisi 2016 cetakan ke 3 kurikulum 2013. Pada kesempatan kali ini adik adik akan membaca soal dan jawaban bagian uji kompetensi yang ada pada halaman 38. Mari simak dibawah ini soal dan jawabannya. Ini pembahasan untuk Kunci Jawaban IPS Kelas 7 SMP, MTs Halaman 38 Aktivitas Kelompok. Berikut soal dan jawabannya, yaitu Aktivitas KelompokCarilah Informasi Tentang Persebaran Hutan Manggrove dan Terumbu Karang di Indonesia !Jawabannya Persebaran untuk Hutan Manggrove > Pesisir Selatan Papua ada 3,7 juta hektar> Pesisir Barat Sumatera ada 417 ribu hektar> Pesisir Pulau Kalimantan ada 165 ribu hektar> Pesisir Pulau Sulawesi ada 53 ribu hektar> Pantai Utara Pulau Jawa ada 34,4 ribu hektar> Bali dan Nusa tenggara ada 3,7 hektarPersebaran Terumbu Karang> Raja Ampat Papua Barat punya 75 persen dari seluruh jenis terumbu karang yang ada di dunia> Taman Nasional Wakatobi> Taman Laut Bunaken dan lainnya. Nah itulah adik adik kunci jawaban dari soal yang ada di mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS kelas 7 SMP, pembahasan untuk soal Carilah Informasi Tentang Persebaran Hutan Manggrove dan Terumbu Karang di Indonesia !Itulah Kunci Jawaban IPS Kelas 7 SMP, MTs Halaman 38 Aktivitas Kelompok. Semoga bermanfaat ya adik adik !Melansir dari buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS kelas 7 SMP edisi revisi 2016. Dengan penulis naskah oleh Iwan Setiawan, Dedi Suciati, dan A Mushlih. Diterbitkan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud, cetakan ke 3 edisi revisi 2016 perlu diingat bahwa jawaban diatas tidaklah menjadi kunci jawaban yang tidak mutlak benar 100 adik adik untuk menambah referensi jawaban yang relevan lainnya. Jangan hanya terpaku pada jawaban yang telah disajikan diatas menambah bacaan yang relevan, maka adik adik akan mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif lagi.
Luaspenyebaran mangrove terus mengalami penurunan dari 4,25 juta hektar pada tahun 1982 menjadi sekitar 3,24 juta hektar pada tahun 1987, dan tersisa seluas 2,50 juta hektar pada tahun 1993. Kecenderungan penurunan tersebut mengindikasikan bahwa terjadi degradasi hutan mangrove yang cukup nyata, yaitu sekitar 200 ribu hektar/tahun.
1. Dimana wilayah sebaran hutan mangrove & terumbu karang yang ada di Indonesia? 2. Mengapa hutan mangrove hanya ada di wilayah pantai tertentu saja? 3. Apa dari fungsi hutan mangrove & terumbu karang ? 1. Hutan mangrove di Indonesia ada di berbagai daerah tersebar mulau dari pantai bagian barat dari Pulau Sumatra, kemudian sebagian hutan bakau terdapat di pesisir utara dari Pulau Jawa, sedangkan di pulau Kalimantan mempunyai hutan bakau hampir diseluruh garis pantainya, hutan mangrove juga ada di bagian selatan pantai Sulawesi, pantai Selatan di pulau Papua, serta terdapat juga di beberapa pulau lain yang lebih kecil. Jika dijumlah maka Luas hutan mangrove yang ada di Indonesia kurang lebih mencapai 3 juta hektare dengan sebaran mencapai panjang km di pantai Indonesia. Sedangkan sebaran terumbu karang dimulai dari utara Pulau Sulawesi terdapat Taman Laut Bunaken, Taman Laut Banda yang terdapat di Kabupaten Maluku Tengah, Taman laut Wakatobi di Sulawesi Tenggara, Taman Laut Raja Ampat di Papua, Taman Laut Kepulauan Derawan di Berau Kalimantan Timur, Taman Laut Selat Pantar di NTT, Taman Laut Takabonerate di Sulawesi Selatan, Taman Laut Kepulauan Togean di di Teluk Tomini Sulawesi Tengah, Taman Laut Rubiah di Sabang Aceh, Taman Laut Karimun Jawa dan beberapa perairan lain di Indonesia 2. tipe hutan Mangrove biasanya berada di wilayah pantai pasang surut. Ketika air mulai pasang, hutan mangrove akan tergenang air laut, tetapi ketika air mulai surut, hutan mangrove akan tidak tergenang lagi oleh air laut. hutan mangrove bisa tumbuh dengan baik jika pantai tempat dia tumbuh terlindungi oleh gelombang laut yang besar atau membutuhkan pantai yang tenang, hutan mangrove juga terdapat di muara sungai dan laguna. 3. a. Fungsi Hutan Mangrove hutan mangrove bisa menjadi habitat atau tempat hidup dari biota laut mereka tumbuh, berkembang biak, mencari makanan dan berlindung dari hewan pemangsa. Selain itu dengan hutan mangrove bisa menjadi pelindung pantai dari bahaya abrasi. hutan Bakau mempunyai nilai ekonomis dari hasil kayu serta makhluk hidup lain yang hidup dan berkembang di hutan tersebut. Bagi masyarakat sekitar bisa menggunakannya kayu bakar dan kayu arang. udang dan beberapa jenis ikan dikembang biakan di wilayah ini dengan baik. - Manfaat secara ekonomi karena terumbu karang bisa dijadikan salah satu sumber makanan, Bahan dasar obat-obatan, serta bisa menjadi tempat wisata laut atau bahari. - Secara ekologis, terumbu karang sangat bermanfaat untuk mengurangi hempasan gelombang laut di pantai dan mengurangi abrasi. - Secara sosial ekonomi, terumbu karang adalah sumber pendapatan para nelayan karena banyak ikan yang berkembang biak di sana. 7zUvzfW.
  • 8a7vdss1fc.pages.dev/199
  • 8a7vdss1fc.pages.dev/9
  • 8a7vdss1fc.pages.dev/11
  • 8a7vdss1fc.pages.dev/211
  • 8a7vdss1fc.pages.dev/169
  • 8a7vdss1fc.pages.dev/424
  • 8a7vdss1fc.pages.dev/352
  • 8a7vdss1fc.pages.dev/374
  • carilah informasi tentang persebaran hutan mangrove